Ya Allah Engkau tahu
Hati-hati ini telah
Berkumpul dalam cinta-Mu
Bertemu dalam taat-Mu
Menyatu menolong dakwah-Mu
Berjanji perjuangkan syariat-Mu
Maka eratkan ikatannya
Dan abadikan cintanya
****
Sahabat,
Tidak ada penjelasan historis tentang suasana yang melatari Imam Syahid Hasan Al Banna saat menulis potongan doa itu. Ia menyebutnya Wirid Pengikat. Pengikat hati. Hati yang sedang dibangunkan untuk memikul beban kebangkitan umat. Beban mereka berat. Jumlah mereka sedikit. Musuh mereka banyak. Jadi mereka butuh landasan yang kokoh dan pengikat yang kuat. Landasannya adalah iman. Pengikatnya adalah cinta.
Cinta menjalin jiwa-jiwa mereka dalam kelembutan yang menyamankan: maka setiap mereka adalah pernadani sutera yang empuk, setiap orang dengan tipenya bisa duduk santai di situ. Cinta mereka selalu mampu menampung semua bentuk perbedaan: ada kebebasan berpendapat tapi tidak ada sikap yang melukai, ada keterbukaan tapi objektivitas tetap di atas segalanya. Cinta melahirkan pertanggungjawaban: setiap mereka selalu bertanya tentang sejauh mana mereka mampu mempertanggungjawabkan sikap mereka di depan Allah?
Tapi cinta juga melahirkan kelembutan: maka perbedaan-perbedaan mereka terkelola dalam etika yang menyamankan jiwa. Karena setiap pembicaraan mereka selalu berujung amal. Beban. Perbedaan diantara mereka tidak akan mengubah situasi mereka, seperti kata Iqbal, sebagai sapu lidi yang diikat cinta untuk membersihkan kehidupan.
Tapi cinta juga memberi mereka energi. Para pemikul beban kebangkitan itu pastilah akan menempuh jalan perjuangan penuh liku dan pendakian. Pada setiap satu jarak waktu dan tempat beban mereka bertambah. Mereka pasti mengalami penuaan dini, seperti kata Rasulullah saw: "Surat Hud dan saudara-saudaranya telah mengubankan rambutku." Kalau bukan dengan energi yang dahsyat, siapakah yang sanggup mendaki gunung sembari memikul beban? Dan cintalah sumbernya.
Energi cinta memicu mereka untuk bergerak dan bertumbuh dalam tempo yang cepat. Tapi ikatan cinta mengatur irama mereka dalam keserasian yang indah. Itu sebabnya mereka kuat. Nyaman. Dan abadi. Jadi biarkan Sang Imam mengumumkan kembali dia cintanya:
Maka eratkan ikatnnya. Dan abadikan cintanya?
Sahabat,
Sesungguhnya Surga adalah tempat kita kembali...
maka jangan pernah sedetikpun engkau melanggar perintahNya....agar kita semua berkumpul di taman-taman surga yang Maha Indah...amin ya Rabb
^_^
from. Bang Teguh
Saturday, January 09, 2010
merindukan surga
Related Articles :
Saya akan hidup hingga saya mati, dan saya tidak akan mencampur aduk hidup dan mati. sementara saya masih di muka bumi ini saya akan t ...
THE SUN Ku tatap cakrawala yang tek pernah padam oleh lemahnya dunia Ku tatap cakrawala dalam pandangan berganda. Saat semua pikira ...
meme ya rabb, engkau tahu isi hati maba ini, engkau tau kenapa aku masih tetap dijalan dakwah, engkau tahu kenapa aku masih disini. aku ...
ikhwan Aslm. Ikhwan, kenapa engkau berbeda dari yang lainnya. Kenapa engkau disebut ikhwan, tak ma ...
Apa yang harus dilakukan saat perbedaan pendapat terjadi: 1. Dengarkan pendapat mereka dengan baik 2. Berikan respon positif 3. Analis ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment