Sungguh manusia adalah makhluk yang paling sempurna, ia diciptakan dengan akal dan rasa kasih, dengan akal dan kasihnya ia mampu menciptakan bumi yang memiliki keindahan tiada dapat kita kira hingga sampai mana keindahan ini terus berlanjut. Dengan akalnya dan kasihnya, kita bias lihat persamaan serta keunikan setiap manusia. Malaikat diciptakan hanya dengan akal, ia seperti “robot” yang hanya menerima perintah dari Rabb, kemudian menjalankan sesuai apa yang diperintahkan, ia tidak pernah lalai apalagi membantah. Namun kehidupan malaikat tidaklah sedinamis kita, bangsa manusia yang terbuat dari tanah. Iblis diciptakan hanya dengan nafsu, ia selalu berbuat sekehendak hatinya..
Sungguh beruntunglah manusia. Saat hati mulai bermain, saat itulah akal menjadi kendaraan untuk mencapainya. Saat itulah aku merasa hari ini ada yang berbeda didalam diriku. Sebuah pandangan yang membuat hatiku pelik akan kehidupan dan kenyataan ini. Pagi hari, kulihat ia masih tertidur dengan pulasnya dia atas tempat tidur “nyaman” berbalut “permata”dengan suara “indah” mengisi setiap ruang, bintang serta rembulan menjadi langit kala ia tidur. Saat ku lihat ia sore hari, ia kini duduk “santai”, memperhatikan aku yang tengah berjalan. Aku tak tahu bagaimana keadaannya, aku takut tuk bersapa dengannya. Hanya kencaman cambuk di hati berkata ”ia juga manusia, makhluk sempurna ciptaan Rabb Mu, hanya nikmatlah yang membedakan mu dengannya sekarang. Sedangkan amalnya, pastilah engkau jauh dari nya, engkau masih banyak kekurangan.”
Ya itulah yang terjadi dalam setiap sisa langkah menuju kos2 ku.
Siapa kah ia??
……
Ya itulah dia
…
Dengan keterbatasan akal tentang dunia ini, ia telah mengalahkan kita.
Orang gila/ orang yang tidak bias membedakan antara kenyataan dengan hayalan. Kita kalah, karena ia berhasil menghentikan dosanya, serta member kesempatan kita untuk beramal untuknya.
0 komentar:
Post a Comment