TERATAI
Sebatang teratai kecil, tergeletak dalam danau kemilau.
Dibawah payung mentari, dalam dekapan angin mendayu
Sebatang teratai kecil, telah tumbuh dalam danau
Dalam asuhan ikan, dan lindungan sang kholik
Sebatang teratai kecil, tak lagi sendiri
Satu demi satu, teratai berkumpul
Menjalin ikatan kuat melalui akarnya.
Teratai-teratai itu menyejukkan danau
Mencoba, membuat danau dalam fitrahnya
Dalam wadah-wadah yang lebih kecil
Satu demi satu, teratai tersebut membina kami
Membangun kami, menjadi sesosok teratai yang lebih kuat dan indah
Teratai-teratai yang menjadi penerus kalian.
Waktu terus berjalan, ..
Dalam payung mentari, dalam pelukan angin mendayu
Kini kami merasakan beratnya menjadi teratai, mencoba tuk bertahan.
Atau terkikis oleh waktu..
Dan…
Engkau pun meninggalkan kami..
Dalam mekar teratai indah,
Tanpa sempat melihat kami bermekaran.
Engkau pergi dalam rintikan hujan
Dalam rasa kami terasa, dalam hati kami terpaut
Dalam satu jiwa, dalam bingkai Islam
Engkau pergi ..
Satu teratai Memenuhi panggilan sang kholik
…….
…
…
Untuk teratai indah Bang Ginanjar Febrianto
Syukron, telah bersedia menjadi murrobi ana.
Dan afwan, ana belum bisa membanggakan abang.
Ikhwan kecil dari negri Sakura
Dalam dekap payung emas, berselimut angin merdu
Jum’at 29 January 2010
17:47
Sunday, February 14, 2010
teratai
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment